malu

ku tutupi wajahku rapat-rapat
karena aku mlu
malu dengan dosa yang mengikuti di belakangku
dosa yang orang lain tidak tahu
tetapi diri-Nya tahu
dosa yang bisa jadi orang tidak menyangka
diri ini bisa berbuat seperti itu

ku tutupi wajah ini
layaknya sang pesakitan yang akan duduk di meja persidangan
lidah mungkin tidak bisa menyangkal lagi
tetapi tangan
mata
telinga
serta hati semua berbicara

semua ku akui tanpa jumawa
bahwa pendosa itu sangat berat
langkahnya berat
dan lidahnya kaku
karena dosa-dosa yang di lakukan

dosa yang tidak membanggakan
dosa yang terjebak karena keisengan semangat
karena lalai
disitulah celah sang pembisik masuk

dan ia menggelar fatamorgana yang indah
bermain dengan pelangi dunia
berpedar warna
menyemburat jingga fajar
atau mega nya sore
padahal itu adalah kobaran api neraka


Komentar